Selasa, 21 Juli 2009

Permainan Catur Dan Kehidupan

Permainan Catur Dan Kehidupan
Catur adalah salah satu permainan yang populer dan sudah dikenal luas di tengah masyarakat kita. Akan tetapi, apakah catur bagi kita hanya sebuah permainan yang hanya bersifat hiburan atau sekedar mengisi waktu luang? pernahkan kita menjadikan permainan catur itu sebagai pelajaran dalam menjalani kehidupan ini?
Jika saja kita mau memperhatikan permaianan catur dengan teliti, sungguh banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil dalam permainan tersebut untuk kemudian kita terapapkan dalam kehidupan ini. Permaian catur sebagaimana halnya semua permaian yang lain, tentulah memilki tujuan yang sama. Yaitu bagaiman kita meraih kemenangan atau mengalahkan lawan tanding. Seperti hlanya kehidupan yang sedang kita jalani, kemenangn tentu juga menjadi tujuan dan target utama kehidupan. Tidak ada seorangpu8n yang ingin den berharap kekalahan.
Dalam permainan catur ada empat hal yang mesti diperhatikan agar seseorang bisa mengalahkan lawan dan meraiah kemenagangan. Pertama, seorang pemian harus serius dalam menghadapai permainan. Serius artinya mencurahkan segenap perhatian dan kesungguhan. Seorang pemian catur yang hebat sekalipun, jika tidak serus bermain tentu dia akan bisa dikalahkan bahkan oleh oleh pemaian yang kemampuannya dibawah dirinya. Tentulah keseriusan tidak hanya diperlukan dalam permaianan catur, tetapi dalam segala aktifitas yang sedang dilakukan. Keseriusan adalah kunci keberhasilan. Sebuah pepetah Arab mengatakan, “man jadda wajad/siapa yang bersungguh-sungguhg pasti mendapat”.
Kedua, seorang pemain catur harus teliti. Teliti artinya memperhitungkan setiap langkah dan gerak yang akan diambil, serta memperhitungkan setiap langkah dan gerak lawan. Jika kita menjalankan sebuah bidiak catur, maka fikirkan apa akibat dari langkah tersebut, serta langkah pa yang akan diambil lawan. Begitu juga, jika lawan menjalankan sebuah bidak, maka pperhitungkan apa yang hendak dituju oleh lawan serta langkah apa yng haurs kita ambil.
Begitulah kehidupan ini semstinya kita jalani, perhitungkan setiap langkagh, jalan, atau keputusan yang hendak kitya ambil. Apa dampaknya, baik atau buruknya bagi diri kita. Apapaun pekerjaan yang dilakukan, jika dijalankan dengan penuh perhitungan dan keteltian tentulah dia akan mendapatkan keberhasilan. Buknakah ibadah yang mengnatrkan seseorang kepada kemenagan dan mendapatkan keampuanan, pahala yang besar setta sorga Allah adalah yang beribadah dengan teliti dan penuh perhitunagn? Lihatlah salah satu hadist nabi tentang ibadah puasa yang sukses, “siapa yang berpuasa dengan dasar iman dan penuh perhitunagan dan ketelitian (ihtisaban) pasti akan diampunio segala dosanya yang telah berlalu”.
Ketiga, seorang pemia catur harus sabardalam menghadapai permainan. Dia harus mamapu menahan diri, jika harus bertahan dia harsu tetap melakukannya kendatipun serangan lawan sudah bertubi-tubi. Dia harus mamapu menhan diri dari segala macam godaan, serangan dan gempuran lawan sambil mencarai waktu dan saat yang tepat untuk keluar dan melakukan serangan. Dia tidak boleh terpancing emosi dan ambisi untuk memakan bisak lawan yang belum tentu itu menguntungaklan. Kendaipun lawan sudah memberikan “perdana menterinya atau panglimnya untuk dimakan, namun kita tidak boleh terpancing yang bisa saja itu adalah taktik dan strtegi lawan untuk membunuh raja kita.
Begitulah kehidupan semstinya kita jalani dengan sabar dan tidak mudah terpancing prpopokasi orang lian. Ketidak mampuan menahan diri dalam menhan godaa dan tantangan akan menjadaikan seseorang atau sekelompok orang menderita kekalahan. Lihatrlkah sejarah, betapa umat SIlam mengalami kekalahan yang pahit dan menyakitkan pada peperanagbn Uhud, yang mana kemenagtan sudah didepan mata berobnah menjadai kekalhan. Itu terjadi akrena ulah sebgain sahabat yang toidak sabar dan tidak mamapu menhan diri terhadap godaan harta rampasa yang sudah bercerean ditinggal musuh. Mereka akhrinya turun darai puncakj bukit uhud sebagai pusat bernetngd an pertahanan mereka. Akhirnya pasukan lawan naiak ke atas bukit dan meghunai mereka dengan panah. Wal hasil, kekemanagan berubah menjadai keklahan telak. Begitulah pentingnaya kesabran dalam meraih keuksesan.
Keempat, seorang pemian catur harus memiliki konsentrasi dalam menghadapi permaian. Konsentrasi artinya focus atau mencurhakan perhatain sepenuhnya kepada apa yang sedang dihadapi, baik mata, telinga, hati maupun fikiran. Seseorang akan susah mencapai tujun yang hendak dicapai, jika mata, telinga, hati serta fikirannya tidak focus kepada apa yang dihadapi. Buknkah Allah telah menegaskan dalam surat al-Ahzab [33]: 4
مَا جَعَلَ اللَّهُ لِرَجُلٍ مِنْ قَلْبَيْنِ فِي جَوْفِهِ….
Artinya: “Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya…
Hal itu menegaskan bahwa hatidan fikiran tidak bisa di bagai untuk dua hal yang berbeda. Pecahnya keonsesntarai seseorang akan menjadai seseorang terombang-ambing dalam mencapai tujuan yang hedak di wujudkan. Akhirnya, seseorang akan kebingunagan dan terhempas dari gelanggang permaianan.
Keempat hal yang disebutkan di atas haruslah dimilki oelh siapaun dalam melakoni sebuah tugas dan perkerjkaan agar memperoleh keberhasilam. Seorang siswa yang menuntut ilmu misalnya, tidak akan berhasil mendapatkan ilmu dan sukses dalam studinya, jika tidak memeilki keseriusan, mecunrhakan segenapa kemampuannya untuk menghadai pelajarannya. Memilki ketelitian, tidak cerobah, \bahkan siswa yang berhasil meraih nilai yang tinggi dalam ujian bukan hanya cerdas dan jenius tetapi juga harus telititi. Betapa banyak siswa yang jenius dan dikenal cerdas, tiba-toiba tidak lulusdalam ujian akhir, pemyebabnya adalah kecerobohan dalam mengerjaan soal-soal ujian. Begitu juga seorang siswa harus memilki kesabran, tidak mudah menyerah menghadapi kesulitan dnatantangan selama belajar, tidak mudah tergoda bernmacam macam gangguan belajrar dan seterusnya. Selanjutnya seorang siswa harus memilki konsnmtarsio dalam mengahadapi pelajaran. Jika dia tidak memfokuskan mata, telinga, hati dan fikiran dalam belajar dipastikan pelajaran tidak akan bisa diserap dan diperoleh. Begitu juga hal lainnya dari aktifitas yang hendak dilakukan seseorang, keempat hal tersebut mutlak harus dimilki untuk bisa mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.

Tidak ada komentar: