Senin, 30 Juni 2008

Kesombongan Israel; Tanda Kehancuran Mereka

Kesombongan Israel; Tanda Kehancuran Mereka

Saat ini, Bangsa Yahudi telah memperlihatkan keangkuhan dan kesombongannya terhadap dunia, terutama dunia Islam. Namun, tanpa mereka sadari justru hal itulah yang menjadi awal kehancuran mereka. Begitulah yang diinformasikan Allah swt dalam al-Kitab termasuk al-Qur’an al-Karim surat al-Isra’ [17]:4-6
وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إسْرائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا(4)فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولَاهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَنَا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُوا خِلَالَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا مَفْعُولًا(5)ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْنَاكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ نَفِيرًا(6)
Artinya: “Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam al-Kitab “sesungguhnya kamu pasti berbuat kerusakan di bumi dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar. Maka apabila datang saat hukuman bagi yang pertama dari keduanya, Kami datangkan kepada kamu hamba-hyamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela masuk ke kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepada kamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantu dengan harta kekayaan serta anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.”
Begitulah gambaran al-Qur’an terhadap bangsa Israel atau Yahudi, bahwa ketika mereka telah berada pada puncak kesombongan dan kezaliman, Allah swt akan mengutus satu kelompok kuat yang akan menghancurkan dan memporak-porandakan mereka. Betapa sejarah telah membuktikan bahwa perjalanan bangsa Yahudi selalu jatuh bangun akibat kesombongan mereka sendiri.
Dalam catatan sejarah, bangsa Yahudi telah mengalami banyak penyiksaan akibat ulah kesombongan dan kedurhakaan mereka setelah meninggalnya nabi Sulaiman as. yang merupakan puncak kejayaan Yahudi. Pada tahun 606 SM, berkali-kali Nebukadnazer penguasa Babil menindas mereka. Bangsa Yahudi ditawan, disiksa dan dijadikan budak-budak. Pada tahun 598 SM, kembali bangsa Babil melakukan penyerangan ke daerah Yerusalem, dan korban kali ini lebih banyak dari sebelumnya bahkan raja Yahudza dijadikan tawanan dan kuil Sulaiman dihancurkan serta kitab suci mereka dibakar.
Beberapa waktu kemudian, bangsa Israel sadar dari kesalahan mereka dan bertaubat sehingga mereka mampu bangkit dan kondisi mereka kembali membaik. Setelah empat puluh tahun berada dalam kekuasan kerajaan Babil muncullah kekuatan baru, Persia. Kerajaan ini melakukan penyerangan kepada bangsa Babil dibawah pimpinan Koresy. Kerajaan Persia akhirnya mampu menaklukan kekuasaan Babil pada tahun 538 SM. Ketika itulah bangsa Yahudi dapat sedikit bernafas dengan lega, dan pada tahun 530 SM mereka diperkenankan kembali ke Yerusalem dan mendirikan kerajaan baru di sana sebagai imbalan atas kerjasama mereka mengalahkan bangsa Babil. Namun demikian, mereka tetap berada di bawah kekuasan Persia. Pada masa kekuasaan/penjajahan Persia itulah Zurabbael seorang bangsawan keturunan nabi Daud as kembali membangun tempat peribadatan bekas bangunan Daud dan Sulaiman yang pernah dihancurkan kerajaan Babil. Dan Uzair kembali menulis kitab suci yang masih teringat dan disimpan kembali di mihrab tempat peribadatan itu. Ketika itu bangsa Yahudi tidak mengerti lagi bahasa Ibrani, mereka menggunakan bahasa Aramiya disamping mereka tidak lagi mengesakan Tuhan sebagaimana ajaran nabi Daud dan sulaiman, dan para pemuka agama Yahudi melakukan berbagai penyimpangan ajaran tauhid. Kemusyrikan dan ajaran pagan menjangkiti masyarakat Yahudi bahkan mereka kembali kepada keangkuhan dan kesombongan dan berbuat kerusakan di bumi..
Ketika itulah datang kekuatan baru dari Makedonia, Iskandar Zulkarnain yang berhasil menyerang dan mengalahkan kekarajaan Persia. Iskandar Agung kemudian menaklukan Yerusalem pada tahun 333 SM. Pada masa inilah dilakukan gerakan helenisasi dalam segala bidang. Nama-nama orang Yahudi pun diganti dengan nama Yunani. Orang-Orang Yahudi kemudian dihinakan dan dipaksa menari tanpa busana.
Selanjutnya sedikit demi sedikit kondisi bangsa Yahudi kembali membaik, karena kekuasaan sedikit berpihak kepada mereka. Namun kondisi ini tidak berlangsung lama setelah jatuhnya Yerussalem ke dalam kekuasaan Mesir (Ptolomy) sekitar tahun 166 SM. Kemudian mereka bangkit lagi dibawah pimpinan salah seorang keturunan Bani Israel hingga tahun 40 SM. hal inipun tidak bertahan lama, karena munculnya kekuatan baru yaitu bangsa Romawi. Bangsa Yahudi berkali-kali melakukan pemberontakan, namun berhasil ditumpas atas kerjasama bangsa Romawi dengan Yosephus Ibn Mattas (seorang penghianat Yahudi) di bawah pimpinan Titu, putera Kaisar Vespasianus (39-81M). Ini terjadi sekitar tahun 70 M. Baitullah yang berada di Yerusalem dibakar habis, dan ratusan ribu orang Yahudi dibunuh.
Selanjutnya sekitar tahun 132-135 M timbul lagi pemberontakan yang dipimpin oleh Simon Bar Kozinah, dan kali ini penghancurannya dilakukan oleh Adrianus. Tidak kurang dari 580.000 orang Yahudi mati terbunuh.
Salah seorang penguasa yang diangkat Romawi yang bernama Herodus, berupaya mengobati hati orang Yahudi dengan membangun sebuah haikal atau tempat peribadatan di lokasi tempat kuil sulaiman yang sebelumnya telah dihancurkan. Tetapi ibu Kaisar Kostantin, Helena memerintahkan agar tempat itu dijadikan tempat pembuangan sampah, dan tiang-tiang tinggi yang semula direncanakan membangun tempat peribadatan Yahudi diarahkan untuk pembangunan gereja di suatu lokasi yang diduga makam nabi Isa as.
Begitulah bentuk penghancuran, penindasan, dan penghinaan yang diterima bangsa Yahudi akibat kesombongan dan kedurhakaan mereka. Begitu juga ketika Islam datang, Nabi Mihammad saw melakukan perjanjian damai dengan mereka di Madinah. Namun kemudian mereka mengingkarinya, sehingga umat Islam terpaksa mengusir mereka dari kampung mereka, seperti yang dilakukan kepada bani Nadhir dan bani Quraizhah.
Demikianlah perjalanan bangsa Yahudi yang selalu jatuh bangun akibat kesombongan mereka. Setiap kali mereka menyombongkan diri, saat itu pula kehancuran sudah menanti mereka, dan saat itu juga pasukan Allah akan datang untuk menghancurkan mereka.

Tidak ada komentar: