Hasad Dan Bahayanya
Hasad secara harfiyah berarti iri atau dengki. Yaitu suatu penyakit hati yang berupa ketidaksenangan dalam diri seseorang terhadap nikmat yang diperoleh oleh orang lain. Namun demikian, hasad terbagi kepada tiga bentuk.
Pertama, keinginan untuk mendapatkan nikmat seperti yang diperoleh oleh orang lain, tetapi tidak berupaya untuk menghilangkan nikmat tersebut dari orang lain. Dengki seperti ini adalah dengki yang dibolehkan dan tidaklah merupakan dosa dan penyakit hati. Seperti yang disebutkan dalam hadits Rasulullah saw. riwayat Bukhari, “Tidaklah boleh hasad kecuali dalam dua hal; terhadap orang yang diberikan Allah harta yang banyak, kemudian dia menafkahkannya di jalan Allah, dan terhadap orang yang diberikan Allah ilmu yang banyak lalu dia ajarkan kepada orang lain”.
Kedua, keingian untuk mendapatkan nimmat seperti yang diperoleh oarng lain, tetapi berupaya untuk menghilangkanya dari orang lain.
Ketiga, keinginan untuk hilangnya nikmat yang diperoleh oleh orang lain, terlepas apakah dia memperolehnya atau tidak. Hasad bentuk kedua dan ketiga inilah yang merupakan dosa dan kejahatan. Seperti yang disebutkan dalam surat al-Baqarah [2]: 109
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ…
Artinya: “Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran…”
Terhadap bentuk hasad ini juga manusia disuruh berlindung oleh Allah daripada kejahatannya. Sebab, jika hasad sudah bertujuan melenyapkan suatu nikmat dari orang lain, biasanya akan mengambil wujud kejahatan, penganiayaan dan sejenisnya. Seperti yang disebutkan dalam surat al-Falaq [113]: 5
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Artinya: “Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki".
Dalam sebuah hadits yang diterima dari Ibn Mas’ud, Rasulullah saw bersabda, “Tiga hal yang merupakan sumber dosa, maka berhati-hatilah kalian dari ketiganya; berhati-hatilah terhadap sikap angkuh, karena keangkuhan telah menyebabkan iblis terusir dari rahmat Allah dan menjadi makhluk terkutuk. Berhati-hatilah terhadap sikap tamak dan rakus, karena tamak dan rakus menyebabkan Adam terusir dari sorga, serta berhati-hatilah terhadap sikap hasad, karena hasad telah menybebabkan dua anak Adam Habil dan Qabil berbunuhan”.
Karena hasad adalah sumber dosa, maka sikap ini kelak akan dibuang dari hati dan dada seluruh penghuni sorga. Karena, disorga tidak ada lagi sikap iri, dengki, dendam dan segala bentuk dosa serta kejahatan. Seperti yang disebutkan dalam surat al-A’raf [7]: 43
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ…
Artinya: “Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai…”
Adapun penyebab munculnya sikap dengki di dalam diri seseorang adalah;
1. Keangkuhan, yaitu perasaan bahwa yang paling berhak terhadap kelebihan atau sebuah nikmat adalah dirinya saja, bukan orang lain. Dia melihat bahwa dirinya memilki sekian banyak kelebihan dan keutamaan yang tidak dimiliki orang lain. Sehingga, ketika orang yang dia anggap kedudukan atau kemampuannya di bawah dirinya memperoleh suatu kelebihan, dia menjadi iri dan dengki. Sama halnya yang terjadi dalam diri Iblis yang merasa dirilah memiliki kelebihan dibandingkan Adam.
2. Kalah dalam persaingan, yaitu ketika seseorang menegakkan “bendera” persaingan dengan orang lain, sementara setiap kali bersaing dia selalu merasa kalah.
3. Rasa takut yang selalu menghantui, jika ada orang lain yang melebihi dirinya.
4. Watak buruk, seperti yang disebutkan dalam surat al-Baqarah [2]: 109. Di mana orang-orang musyrik tersebut sangat berpeluang menjadi orang yang beriman, bahkan akan disambut dengan tangan terbuka oleh Rasulullah saw. dan umat Islam. Namun, sudah menjadi watak buruk mereka tidak pernah senang melihat manusia beriman dan mengikuti ajaran Islam.
Adapun bahaya sifat hasad adalah;
1. Sikap hasad akan membakar semua kebaikan manusia seperti halnya api memakan kayu bakar. Seperti yang disebutkan dalam hadits Nabi saw.
إن الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار الخطب
2. Sikap dengki akan membuang dan mencabut keimanan dari dada mansuia. Sebab, dengan dengki terhadap nikmat dan kelebihan yang di peroleh orang lain, berarti dia tidak senang dengan keputusan dan ketetapan Allah, serta sunnah-Nya. Seperti yang disebutkan dalam surat Az-Zukhruf [43]:32
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَةُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
Artinya: “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”
Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah saw. bersabda;
لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه
Artinya: “Tidaklah beriman seorang kamu, samapi dia mencintai milik sudaranya, seperti dia mencintai miliknya sendiri.
Jika kita tidak ingin apa yang kita miliki hilang atau binasa, tentulah kita juga tidak menginginkan apa yang dimiliki saudara kita hilang atau binasa. Jika ada keinginan sebaliknya, menginginkan apa yang dimiliki saudara kita hilang dan lenyap dari dirinya, maka itulah sikap hasad, yang berarti seseorang tidak berhak menyandang prediket seorang mukmin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar