Senin, 28 Juli 2008

Lebah dan Keistimewaannya

Lebah dan Keistimewaannya
Dalam Surat al-Baqarah [2]: 26, Allah swt berfirman
إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا.....
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan pernah merasa malu menciptakan binatang seperti kutu atau bahkan yang lebih jelek dari kutu (dalam pandangan manusia)....”
Hal itu disebabkan karena tidak ada satupun ciptaan Tuhan yang mengandung kesia-siaan. Apapun yang diciptakan Allah pasti memiliki manfaat yang besar, dan tentu manfaat itu untuk kepentingan manusia.
Manfaat yang dimaksud Allah, tentu saja bukan hanya manfaat berupa sesuatu yang bisa dinikmatai secara indrawi saja, seperti rasa enak yang dinikmati lidah, rasa indah yang dinikmati mata, rasa merdu yang dinikmati telinga atau rasa sejuk yang dinikmati kulit. Akan tetapi, manfaat yang berbentuk i’tibâr (pelajaran) tentu saja lebih besar dan tak kalah pentingnya bagi manusia.
Binatang yang diciptakan Allah tidak semuanya memberi manfaat secara material, sebagian besar manfaatnyanya bersifat immaterial. Salah satunya adalah lebah, sekalipun memberikan manfaat secara material akan tetapi manfaat yang berupa pelajaran jauh lebih besar diberikannya. Seperti yang digambarkan Allah dalam surat an-Nahl [16]: 68-69
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ(68)ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ(69)
Artinya: “Dan Tuhanmu telah mewahyukan kepada lebah;” buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon dan di tempat yang tinggi yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari semua buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu), keluar dari perutnya minuman yang beranekaragam warnannya yang menjadi obat bagi manusia, sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Tuhan) bagi orang-orang yang berfikir.”
Ayat di atas pada akhirnya mengajak manusia untuk menggunakan akalnya demi memperoleh pelajaran dari lebah untuk mengetahui kebesaran Tuhan. Dari hasil kajian ilmuwan, ada beberapa sifat yang istimewa dari lebah tersebut, diantaranya;
1. Lebah adalah binatang yang bersih dan cinta kebersihan
Di antara kebersihan yang ditunjukan lebah adalah tempat dia memilih sarang. Tuhan menyebutkan dalam ayat di atas, bahwa sarang lebah dibuat di bukit-bukit, di pohon-pohon atau tempat-tempat yang tinggi. Semua tempat di atas adalah tempat yang bersih, dan jauh dari polusi. Lebah tidak pernah bersarang di tanah, atau tempat yang kotor lainnya. Kebersihan makanan juga ditunjukan lebah dengan memakan sari bunga yang sangat besih. Selanjutnya bentuk sarangnya yang berupa lilin berwarna putih, juga sebagai simbol kebersihan. Bahkan menurut hasil penelitian, permukaaan sarang lebah tersebut ditutupi dengan selaput halus sehingga udara kotor tidak masuk ke dalam sarangnya.
Begitulah pola hidup yang mesti dicontoh oleh semua manusia khususnya umat Islam, yaitu mencintai cara hidup yang bersih. Baik bersih secara fisik maupun bersih rohani. Bukankah dalam sebuah haditsnya Rasulullah saw menyebutkan bahwa “kebersihan itu sabagian dari iman”?. Begitu juga Allah swt berfirman dalam surat al-Baqarah [2]: 222, “……Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri (orang yang bersih atau suci rohani dan jasmani).”
2. Lebah memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik
Tentu saja hal ini tidak mungkin dicontoh secara harfiyah, mengingat apa yang dihasilkan manusia secara material berbeda dengan lebah. Namun, ada makna majazi yang bisa dicontoh dari sifat yang demikian, yaitu menkonsumsi yang baik-baik dan menghasilkan yang baik pula. Manusia memiliki banyak kebutuhan yang mesti dipenuhi, seperti kebutuhan mata, telinga, mulut, akal, hati dan sebagainya. Maka ketika memberi makan semua itu, mestilah yang baik-baik seperti makanan untuk mata, telinga, mulut, fikiran dan sebagainya. Begitu juga manusia harus mengeluarkan yang bagus-bagus baik ucapan, tindakan maupun perbuatan. Dalam sebuah haditsnya Rasulullah saw bersabda “Orang yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya” dalam riwayat lain disebutkan “Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain”.
3. Lebah memiliki prencanaan dan kerja yang matang
Lebah dalam membuat sarang membutuhkan waktu yang cukup lama, karena dia mesti mengeluarkan lilin dari perutnya dan mengunyah dimulutnya hingga menyusunnya menjadi rangkaian lilin. Kerja lebah membutuhkan ketelitian dan kecermatan karena sarangnya harus berbentuk segi enam yang sama ukurannya. Namun, pekerjaan yang begitu rumit dan memakan waktu lama menghasilkan sesuatu yang kokoh, indah dan mampu melindungi anak-anaknya dari segala macam gangguan. Hal ini berbeda dengan laba-laba seperti yang disebutkan Allah swt dalam surat al-Ankabut (29): 41 “....Sesungguhnya rumah yang paling rapuh adalah rumah laba-laba…” Kenapa rumah laba-laba paling rapuh?. Sebab, laba-laba tidak punya perencanaan dalam membuat sarang dan bekerja secara instan. Lihatlah laba-laba ketika membuat sarang, ia bisa mengerjakannya dalam waktu yang sangat singkat. Namun, kerja yang cepat tidak menghasilkan sesuatu yang memuaskan, sebab rumahnya tidak mampu melindunginya dan anak-anaknya dari panas, dingin, hujan, serta gangguan lainnya.
Hal itulah yang semestinya dicontoh oleh manusia dari kehidupan lebah. Janganlah bekerja secara instan dan cepat selesai, buatlah perencanaan dan bekerjalah dengan cermat. Jangan seperti laba-laba yang bekerja cepat tapi hasilnya tidak memuaskan.
4. Lebah kalau hinggap atau bersarang di sebuah ranting, tidak pernah membuat ranting itu bergoyang apalagi patah
Begitulah prinsip hidup seorang manusia yang paling baik, di manapun dia hidup tidak pernah menebar kerusakan pada masyarakat sekitar. Kalaupun tidak akan bisa memberikan yang terbaik, jangan merusak kebaikan yang telah ada. Namun, alangkah baiknya seperti lebah yang bukan hanya tidak menimbulkan kerusakan, tetapi juga mendatangkan kebaikan dan manfaat berupa madu yang bisa menyembuhkan penyakit manusia. Maksudnya alangkah lebih baik sekiranya kedatangan kita ke tengah masyarakat membuat orang yang sebelumnya sakit menjadi sehat, yang sebelumnya kacau menjadi tenang. Bukan sebaliknya, yang sebelumnya sehat menjadi sakit, dan yang sebelumnya tenang menjadi kacau.
5. Lebah selalu mengikuti petunjuk Tuhan
Seperti yang disebutkan Allah swt dalam ayat di atas “…dan ikutilah jalan Tuhanmu dengan mudah…”. Lebah karena selalu mengikuti jalan Tuhan betapa jauhnya ia terbang meninggalkan sarangnya untuk mencari makanan, dengan mudah dia akan menemukan sarangnya kembali. Itulah yang digambarkan Allah dalam surat al-Baqarah ayat 38
.....فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya: “…maka siapa yang mengiukuti petunjuk-Ku maka tiadalah rasa takut atasnya dan tidak pula mereka bersedih.”
Sementara manusia sebagai makhluk yang dibekali Akal oleh Allah seringkali tersesat dari kebenaran. Hal itu disebabkan karena sebagian manusia jauh atau bahkan tidak mengikuti petunjuk Tuhan yang datang kepada mereka.
6. Lebah tidak akan menyakiti kecuali disakiti
Itu adalah prinsip hidup yang semestinya dimiliki setiap manusia. Jangan pernah menggangu orang lain, dan jangan pula bersedia diperlakukan semena-mena. Artinya, musuh tidak pernah dicari dan tidak pernah pula menolaknya jika ia datang.
Itulah di antara sifat lebah yang semestinya dicontoh manusia. Memang bukan itu saja yang istimewa dari lebah, karena masih banyak lagi hal lainnya yang istimewa dari kehidupan binatang tersebut. Agaknya itulah rahasia Allah swt menutup ayat ini dengan ungkapan “…mudah-mudahan kamu berfikir”, diungkapkan dalam bentuk mudhâri’ (kata kerja yang menunjukan masa sekarang dan akan datang serta memiliki kontiniutas). Tujuannya agar manusia selalu memikirkan dan meneliti kehidupan lebah. Sebab, setiap kali manusia memperhatikannya, dia akan menemukan hal-hal yang unik dan istimewa dari kehidupan binatang tersebut yang bisa dijdikan petunjuk dalam kehidupan.

Tidak ada komentar: